Mencari Permata Terpendam dari Divisi Championship

Saya telah mencoba menerapkan sistem penilaian Liga Premier ke divisi Championship untuk menemukan skuad terbaik. Seperti halnya pada perspektif FPL, saya memilih kombinasi skuad terbaik yang terdiri dari dua penjaga gawang, lima bek, lima gelandang dan tiga penyerang.
Satu-satunya elemen penilaian yang belum dapat saya terapkan adalah poin bonus, karena ini termasuk hal-hal seperti tekel dan operan yang datanya tidak dapat saya pegang. Penilaian ini juga tidak memasukkan partai play-off karena itu akan memberi para pemain yang memainkan pertandingan ekstra keuntungan yang tidak adil.
Tiga bek dengan pencetak poin terbanyak bermain untuk Leeds, yang sebenarnya juga tidak terlalu mengejutkan mengingat 22 clean sheet yang berhasil mereka raih. Sementara Ben White bermain setiap menit, output serangan Stuart Dallas membuatnya menjadi Trent Alexander-Arnold dari divisi tersebut. Said Benrahma adalah pemain dengan poin terbanyak secara keseluruhan: salah satu dari empat pemain Brentford yang sayangnya gagal lolos - Fulham dan West Brom - masing-masing memiliki dua wakil sementara dua pemain Millwall juga masuk dalam skuad ini.
Sebagai catatan, musim lalu saya juga memetakan kekuatan seperti ini, dimana 4 punggawa Sheffield United yang masuk ke dalam skuad tahun lalu itu, yakni Dean Henderson, Enda Stevens, Jack O'Connell dan juga John Egan, semuanya termasuk berhasil mentransfer poin mereka ke Premier League. Jarrod Bowen yang masuk ke West Ham di pertengahan musim, ternyata juga berhasil tampil apik. Belum lagi posisi Bowen yang diklasifikasikan sebagai midfielder meski sering beroperasi sebagai penyerang, menjadikannya sebagai permata terpendam yang layak untuk diincar menjelang musim baru nanti.
Patut ditunggu pula kepastian berita kepindahan Said Benrahma dan juga Ollie Watkins, yang konon tengah diburu beberapa tim Premier League.
Mencari The Next Pukki
Salah satu headline yang paling mencuri perhatian khalayak FPL musim lalu tak lain dan tak bukan adalah Teemu Pukki, yang memiliki start awal yang sangat kuat dan bagus. Pukki mengembalikan poin Fantasy Premier League dalam empat dari lima pertandingan pertamanya. Dia mencetak gol melawan Liverpool, Chelsea dan Manchester City dan hattrick melawan Newcastle United. Hanya saja, pesta Pukki tidak berlangsung lama.
Pukki mencetak 11 gol sepanjang musim, dimana enam di antaranya terjadi di lima pertandingan pertama, yang merupakan 55% dari total golnya. Siapa kira-kira yang bisa menjadi The Next Pukki untuk musim ini?
Dari skuad di atas, Aleksandar Mitrovic dari Fulham seharusnya menjadi yang paling mendekati kapasitas Pukki, kecuali tentu saja jika ada tim yang mentransfer masuk Ollie Watkins. Kebetulan, Mitrovic punya pengalaman di liga Premier. Akan tetapi, saat ini dia mengalami cedera hamstring yang bisa membuatnya absen hingga akhir Agustus. Kita mungkin perlu terus untuk update mendapatkan berita tentangnya.Tapi seperti yang kita lihat 2 musim lalu, Mitrović bisa mencetak gol di EPL. Dia mencetak 11 gol untuk Fulham. Saya yakin dia akan lebih siap untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa dia harus bermain di Liga Premier setiap musim.
Seperti sudah menjadi tren tim-tim yang mentas dari divisi bawah, pekan-pekan awal bisa jadi akan menjadi lahan basah mereka. Jika Anda cukup berani untuk bertaruh, mengambil pemain dari tim-tim promosi di pekan awal, selain untuk dapat menghemat budget tentunya, mungkin akan bisa mengkatrol poin Anda di awal musim.
sumber : experimental361