Fantasy Premier League (FPL): Sebuah Perjalanan Panjang yang Memerlukan Strategi yang Tepat
Dalam dunia FPL, seringkali kita mendengar pepatah, "FPL adalah sebuah maraton, bukan sprint." Sebagai seorang pelari maraton, pep...

Dalam dunia FPL,
seringkali kita mendengar pepatah, "FPL adalah sebuah maraton, bukan
sprint." Sebagai seorang pelari maraton, pepatah ini benar adanya.
MIRIPNYA
FPL DENGAN MARATON
Jika kita mengamati
beberapa maraton besar di dunia, kita akan melihat bahwa para pelari elit
biasanya membentuk kelompok sejak awal perlombaan. Kelompok ini terdiri dari
10-20 pelari, bahkan lebih, yang memimpin perlombaan sejak awal. Maraton adalah
perlombaan sejauh 26,2 mil. Kelompok ini biasanya tetap bersama selama tiga
perempat pertama perlombaan, dan pemenangnya biasanya berasal dari kelompok
tersebut. Tentu saja, ada beberapa pelari yang mencoba menjauh dari kelompok sejak
awal, berlari dengan cepat di awal perlombaan, tetapi hampir selalu tertangkap
oleh kelompok tersebut dan akhirnya terlampaui setelah kehabisan tenaga. Juga,
ada beberapa pelari dari kelompok yang gagal menjaga kecepatan dan akhirnya
tertinggal; bahkan ada yang keluar dari perlombaan karena cedera, kelelahan,
atau kehilangan motivasi. Seorang pelari maraton yang baik, sama seperti pemain
FPL yang baik, selalu berusaha untuk tetap bersama kelompok sejak awal.
BELAJAR
DARI ELIUD KIPCHOGE
Ambil contoh pelari
maraton terbaik sepanjang masa, Eliud Kipchoge. Mungkin dia memiliki kemampuan
untuk memimpin sejak awal, tetapi dia tidak pernah melakukannya. Strategi
baginya adalah selalu berlari bersama kelompok selama 75% pertama perlombaan,
dengan kecepatan yang stabil namun konsisten, memeriksa lawan-lawannya dan
potensi ancaman, tetap kuat secara mental dan fokus. Separuh terakhir
perlombaan adalah saat dia memutuskan "bagaimana untuk menang." Pada
tahap ini, semua orang sudah lelah, baik secara mental maupun fisik, tetapi
sebagai seorang juara, dia selalu memiliki dorongan ekstra yang tidak dimiliki
oleh yang lain. Dorongan ekstra ini membantunya untuk menjauh dari kelompok,
memperluas keunggulannya dengan setiap mil yang dilewatinya, kemudian finis
dengan tenang di depan pesaing lainnya, dengan kemenangan yang meyakinkan. Ada
begitu banyak hal yang bisa kita pelajari dari Kipchoge, dan juga dari maraton.
Posisi awal (peringkat awal) sebenarnya tidak begitu penting; Anda bisa memulai
sekuat yang Anda mau (dengan lari kencang), tetapi jika Anda gagal
mempertahankannya, Anda akan sama seperti pemimpin awal yang akhirnya kehabisan
tenaga.
MENGATASI
HAMBATAN
Dalam maraton, ada
istilah yang disebut "menabrak tembok." Ketika Anda menabrak tembok,
tubuh Anda kehabisan bahan bakar, setiap langkah terasa berat, dan Anda merasa
seolah-olah Anda tidak bisa melanjutkan. Itulah saat pikiran Anda memberi tahu
Anda untuk berhenti. Pelari maraton elit seperti Kipchoge melatih diri mereka
untuk menghindari menabrak tembok. Di FPL, kita juga bisa melakukannya dengan
belajar melalui pengalaman, dengan merencanakan jangka panjang, dan dengan
belajar bagaimana mengatasi kendala kecil (Gameweek buruk).
MENEMBUSI
KENDALA
Untuk seperempat terakhir
perlombaan, terserah kepada kita untuk menemukan cara untuk menembus kelompok.
Melalui perbedaan, dengan menggunakan chip secara cerdas, dengan memilih kapten
yang tepat, dan tentu saja, dengan sedikit keberuntungan, kita bisa menemukan
keunggulan untuk semoga bisa bertahan lebih lama dari lawan-lawan kita dan
finis dengan baik. Tentu saja, ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
SATU
LANGKAH SEKALIGUS
Mantra saya dalam menjalani maraton selalu adalah melangkah satu mil pada satu waktu, satu tanjakan pada satu waktu, dan jika saya kelelahan, satu langkah pada satu waktu. Jika Anda menemukan diri Anda memiliki Gameweek yang buruk, tetap berada dalam kondisi saat ini dan berusaha membuat keputusan terbaik satu minggu pada satu waktu. Tidak berhasil pada Gameweek ini tidak berarti Anda akan gagal di Gameweek berikutnya juga. Sama halnya dengan maraton; Anda bisa memiliki satu mil yang buruk, di mana Anda muntah di mana-mana (lagi-lagi dari pengalaman pribadi), tetapi jika Anda gigih, Anda mungkin akan merasa segar lagi pada mil berikutnya, dan semua rasa sakit tiba-tiba hilang. Bagi pelari maraton, percayalah bahwa pelatihan Anda akan membawa Anda melewati perlombaan. Bagi manajer FPL, percayalah bahwa persiapan yang cermat akan berbuah hasil. Jika semua gagal, setidaknya kita belajar dari kesalahan kita, dan selalu akan ada perlombaan/musim berikutnya!"
Disadur bebas dari Fantasy Footbal Scout