flatnews

Perbedaan Antara Manajer FPL Elit dan Manajer Rata-Rata Dalam Hal Strategi Transfer

Ilustrasi Perbedaan Antara Manajer FPL Elit dan Manajer Rata-Rata

Perbedaan antara manajer FPL elit dan manajer rata-rata dalam hal strategi transfer dapat dilihat melalui beberapa aspek kunci, yang mencerminkan pemahaman yang lebih mendalam tentang permainan dan pengambilan keputusan yang lebih terinformasi. Berikut adalah beberapa perbedaan utama:

  • Melihat Melampaui Gol dan Assist: Manajer elit tidak hanya terpaku pada pemain yang mencetak gol atau memberikan assist. Mereka memahami pentingnya melihat statistik yang lebih dalam dan menganalisis berbagai metrik untuk mengidentifikasi pemain yang konsisten dalam menciptakan peluang dan mendapatkan poin bonus. Mereka menggunakan data dari situs seperti WhoScored dan Squawka untuk menganalisis pemain secara rinci. Manajer rata-rata cenderung lebih fokus pada performa yang terlihat di pertandingan terakhir tanpa memahami faktor-faktor pendukungnya.
  • Memprediksi Haul: Manajer elit berusaha memprediksi kapan seorang pemain akan mendapatkan haul (skor 12+ poin) dengan melihat berbagai faktor seperti performa di klub baru, potensi efek kebencian pada pemain saat melawan mantan tim, dan peluang karena cedera atau skorsing pemain lain. Mereka juga mempertimbangkan pemain yang ingin membuat nama untuk diri mereka sendiri, terutama pemain muda dari liga asing. Manajer rata-rata mungkin cenderung bereaksi terhadap haul yang sudah terjadi, bukan memprediksinya.
  • Menggunakan "Tes Mata": Manajer elit tidak hanya mengandalkan statistik tetapi juga menonton pertandingan untuk memahami bagaimana pemain benar-benar bermain di lapangan. Mereka mencari pemain yang sering berada dalam posisi mencetak gol atau membuat peluang bagus tetapi belum mendapatkan poin yang sesuai. Ini membantu mereka mengidentifikasi pemain yang kemungkinan akan mendapatkan poin di masa depan. Manajer rata-rata mungkin melewatkan detail-detail ini dengan hanya melihat angka.
  • Menilai Keterjangkauan dan Uang di Bank: Manajer elit mempertimbangkan harga pemain dan bagaimana harga tersebut cocok dengan anggaran tim mereka secara keseluruhan. Mereka juga menyadari pentingnya menyimpan uang di bank untuk fleksibilitas di masa depan dan untuk mengantisipasi kenaikan harga pemain. Manajer rata-rata mungkin hanya fokus pada transfer langsung tanpa mempertimbangkan perencanaan jangka panjang.
  • Memahami Pergerakan Harga: Manajer elit memahami mengapa harga pemain naik dan turun, dan bagaimana mereka dapat memanfaatkan sistem ini. Mereka menggunakan situs seperti fplstatistics.co.uk untuk memantau pemain yang berpotensi naik atau turun harganya. Mereka tidak hanya mengejar kenaikan harga tetapi juga memastikan bahwa transfer mereka tetap bermanfaat bagi tim mereka dalam jangka panjang. Manajer rata-rata mungkin cenderung melakukan transfer tanpa memahami implikasi perubahan harga.
  • Waspada Terhadap Nilai Terikat: Manajer elit menyadari risiko memiliki terlalu banyak nilai terikat pada seorang pemain, yang bisa merugikan jika pemain tersebut tidak lagi berkinerja baik dan perlu dijual. Mereka memahami bahwa mereka hanya mendapatkan setengah dari kenaikan harga pemain saat menjual, tetapi harus membayar harga penuh baru pemain tersebut saat ingin membawanya kembali. Manajer rata-rata mungkin tidak mempertimbangkan dampak nilai terikat dalam jangka panjang.
  • Membuat Keputusan Transfer yang Diperhitungkan: Manajer elit memahami bahwa transfer yang sukses tidak selalu berarti melakukan transfer setiap minggu. Mereka sering menyimpan transfer gratis untuk keadaan darurat. Mereka mempertimbangkan apakah pemain baru akan mengungguli pemain yang keluar setidaknya empat poin untuk membenarkan transfer. Mereka juga berpikir tentang dampak transfer dalam beberapa minggu ke depan, bukan hanya untuk satu minggu pertandingan. Manajer rata-rata mungkin melakukan transfer secara impulsif tanpa perencanaan yang matang.
  • Memperhitungkan Differential: Manajer elit mencari pemain yang berbeda, yaitu pemain dengan kepemilikan rendah yang memiliki potensi untuk mendapatkan poin yang tidak dimiliki lawan mereka. Ini memungkinkan mereka untuk membedakan tim mereka dan mendapatkan poin tambahan yang dapat membawa mereka maju dalam liga mini mereka. Manajer rata-rata cenderung mengikuti bandwagon atau memilih pemain yang populer.
  • Representasi Klub yang Seimbang: Manajer elit menyadari pentingnya memiliki keseimbangan klub yang terwakili dalam tim mereka. Meskipun mereka mencoba memiliki pemain dari tim-tim besar, mereka juga menghindari memiliki terlalu banyak pemain dari tim yang sama untuk menghindari dampak buruk jika tim tersebut tampil buruk di satu pertandingan. Manajer rata-rata mungkin lebih cenderung untuk memihak tim-tim tertentu yang mereka sukai.
  • Menghindari Knee-jerkers: Manajer elit tidak membuat keputusan yang tergesa-gesa berdasarkan hasil satu pertandingan. Mereka menghindari reaksi spontan dan berpegang pada strategi jangka panjang mereka. Mereka tidak terpengaruh oleh pemain yang tampil baik dalam satu minggu, tetapi lebih memilih pemain dengan konsistensi performa. Manajer rata-rata mungkin melakukan transfer berdasarkan reaksi emosional terhadap satu pertandingan.
  • Menggunakan Alat yang Tersedia: Manajer elit menggunakan berbagai alat pihak ketiga, seperti Fantasy Football Fix dan fplstatistics.co.uk, untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan. Mereka memantau transfer pemain lain, melihat tren harga, dan menggunakan data untuk membuat keputusan yang lebih baik. Manajer rata-rata mungkin tidak memanfaatkan sumber daya ini secara maksimal.
  • Menyesuaikan Strategi Transfer: Manajer elit melakukan transfer lebih awal dan terlambat sepanjang musim, tergantung pada kondisi masing-masing pemain dan tim. Mereka bereaksi terhadap situasi saat ini dan bersikap fleksibel, sambil terus memantau pergerakan harga pemain. Manajer rata-rata mungkin tidak memiliki kemampuan untuk menyesuaikan strategi transfer secara fleksibel berdasarkan situasi.

Dengan demikian, manajer FPL elit membuat keputusan transfer yang lebih kompleks, terinformasi, dan strategis, sementara manajer rata-rata cenderung lebih reaktif, emosional, dan mengandalkan performa yang tampak tanpa melihat lebih dalam. Manajer elit memahami bahwa transfer adalah proses yang kompleks yang membutuhkan perencanaan, data, dan juga intuisi. Mereka tidak hanya berfokus pada transfer individual tetapi juga pada dampaknya terhadap nilai tim, perolehan poin jangka panjang, dan kemampuan untuk bersaing di liga mini mereka.

Related

Fulham Yang Terakhir Naik, Bisa Jadi Yang Paling Awal Turun

Jika Anda termasuk yang setia mengikuti blog saya sebelumnya, yakni bolaitubal.com (mohon maaf sebelumnya karena saking sedihnya blog tersebut diblokir oleh kominfo hingga saya tak punya tenaga untuk ...

Kiat dan Saran dari Salah Satu Praktisi FPL Terbaik, Fabio Borges

Fábio Borges muncul sebagai salah satu manajer FPL paling top dalam beberapa tahun terakhir. Fabio baru mulai bermain FPL pada 2014/15 - dan sejarah musimnya membuat bacaan yang patut ditiru: ...

Pilihan Gelandang Harga Menengah Terbaik Jelang Dimulainya Kembali FPL

Jack Grealish     Harga: 6,4m     Kepemilikan: 21,1%     Empat Gameweeks berikutnya: SHU + CHE | new | WOL | liv Grealish menjadi aset FPL yang paling ba...

Posting Komentar Default Comments

emo-but-icon
:noprob:
:smile:
:shy:
:trope:
:sneered:
:happy:
:escort:
:rapt:
:love:
:heart:
:angry:
:hate:
:sad:
:sigh:
:disappointed:
:cry:
:fear:
:surprise:
:unbelieve:
:shit:
:like:
:dislike:
:clap:
:cuff:
:fist:
:ok:
:file:
:link:
:place:
:contact:

Klasemen EPL

item