13 Statistik Aneh di EPL Musim Ini : Nomor 8 Akan Membuatmu Tertegun

Musim 2019/20 Liga Premier Inggris telah selesai. Musim ini tentu akan hidup lama di memori kita, tetapi pandemi coronavirus bukan satu-satunya aspek yang aneh dari keseluruhan musim. Inilah 13 statistik aneh yang membuktikan bahwa musim 2019/2020 adalah termasuk salah satu musim yang paling ganjil dalam sejarah panjang Liga Inggris itu sendiri.
1. Manchester United mendapat jumlah poin yang sama persis seperti musim lalu, tetapi finish tiga tempat lebih tinggi
Fans Manchester United merayakan keberhasilan mereka finish di tempat ketiga musim ini, tempat yang menjamin mereka ikut kompetisi kasta tertinggi Eropa, yakni Liga Champions, musim depan. Sebuah peningkatan besar dari finish di posisi keenam mereka musim lalu.
Namun, mereka benar-benar mendapatkan jumlah poin yang sama persis di kedua musim tersebut (66 poin). Itu artinya, sebenarnya MU tidaklah atau belum lebih baik dari performa mereka sendiri musim lalu, atau dengan kata lain, banyak pesaing yang kebetulan saja lebih buruk musim ini.
2. Man City mencetak 17 gol lebih banyak dari Liverpool, hanya kebobolan 2 gol lebih banyak, tetapi finish 18 poin di belakang mereka
Manchester City tidak pernah benar-benar menantang tim Jurgen Klopp musim ini, tetapi mereka mengakhiri musim dengan mencetak 102 gol berbanding "hanya" 85 milik Liverpool. Statistik ini tampaknya berasal dari tim Pep yang mencetak skor dengan margin besar dalam setiap pertandingan yang mereka menangi, sedangkan Liverpool sering senang dengan keunggulan tipis.
3. Sejak kekalahan 9-0 pada Oktober, Southampton telah mendapatkan poin lebih banyak dari Leicester City
Kemenangan 9-0 Leicester dalam pertandingan itu meroketkan tim Brendan Rodgers ke tempat ketiga di klasemen sementara liga. Sejak itu, Southampton meraih 44 poin dibandingkan Leicester 42. Benar-benar aneh.
4. Liverpool memenangkan liga paling awal sekaligus paling akhir dari tim mana pun di EPL
Liverpool merebut gelar liga pada 25 Juni, menjadikannya sebagai tim yang memenangkan gelar juara Premier League paling telat dari tim mana pun yang pernah memenangkannya dalam hal tanggal di kalender. Namun, mereka memenangkannya dengan tujuh pertandingan tersisa untuk dimainkan, lebih awal daripada tim lain yang pernah memenangkannya.
5. Danny Ings mencetak lebih banyak gol di EPL musim ini daripada gabungan seluruh golnya di musim-musim sebelumnya
22 gol yang dicetak Danny Ings musim ini bukan hanya rekor gol tertingginya, tetapi juga sudah melebihi gabungan semua golnya di Premier League (divisi di bawahnya tidak dihitung). Dalam perspektif yang lebih adil, itu semua dikarenakan masalah cedera, tetapi itu menunjukkan betapa bagusnya dia.
6.Ada jarak poin yang lebih lebar antara posisi pertama dan ketiga dibandingkan antara posisi ketiga dan posisi ke-19
Manchester United selesai dengan 66 poin di tempat ketiga, 33 poin di belakang sang jawara Liverpool. Itu adalah selisih poin yang lebih besar dibandingkan antara United dan posisi ke-19 Watford, yakni 32 poin.
7. Alisson Becker memiliki jumlah assist yang sama dengan Raheem Sterling
Alisson meraih satu-satunya assist dalam kemenangan Liverpool atas Manchester United, yang berarti dia benar-benar mendaftarkan jumlah yang sama dengan Raheem Sterling musim ini.
8. Manchester United menerima lebih banyak penalti di Carrow Road daripada Norwich
Manchester United diberi dua penalti dalam kunjungan mereka ke Carrow Road awal musim ini, yang kebetulan keduanya gagal dieksekusi dengan baik. Itu berarti mereka benar-benar mendapat lebih banyak penalti daripada Norwich sendiri, si empunya stadion, yang hanya diberikan satu tendangan penalti di kandang di Liga Premier musim ini.
9. Watford memiliki manajer dua kali lebih banyak daripada jumlah kemenangan tandang
Musim ini Watford dikelola oleh empat manajer berbeda, yaitu Javi Gracia, Quique Sánchez Flores, Nigel Pearson, dan Hayden Mullins. Mereka hanya memenangkan dua pertandingan tandang sepanjang musim, alias 0,5 kemenangan per manajer.
10. Pierre-Emile Højbjerg (Southampton) melakukan 46 tembakan tanpa mencetak gol
Itu adalah jumlah tembakan paling banyak di EPL musim ini tanpa satupun yang berhasil dikonversi menjadi gol.
11. Joelinton (Newcastle) mendapatkan kartu kuning lebih banyak daripada mencetak gol
Striker asal Brazil, Joelinton, dibeli dari Hoffenheim seharga £ 40 juta musim panas lalu, dan di sepanjang musim ini hanya berhasil mencetak 2 gol. Sementara itu, dia mendapat tujuh kartu kuning.
12. Christian Kabasele (Watford) mendapat lebih banyak kartu merah daripada kartu kuning
Umumnya, seorang pemain mendapatkan kartu kuning lebih banyak daripada kartu merah. Tapi tidak dengan Kabasele. Dua kartu merah, satu kartu kuning. Aneh.
13. Wolves tidak mencatatkan nama pencetak gol asal Inggris sepanjang musim
Tim inggris tapi tidak ada orang Inggris yang mencetak gol? Ini luar biasa. Well ya, sebenarnya ini tidak terlalu mengejutkan juga ketika Anda mengetahui bahwa nama-nama pemain Inggris di tim utama mereka adalah Conor Coady (bek), Morgan Gibbs White (hanya sekali starter) dan juga John Ruddy (kiper).
sumber : balls.ie (dengan perubahan)